top of page

3 alasan kenapa 2010 jadi pildun paling seru

  • Idham Ghifari
  • Feb 27, 2021
  • 3 min read

Siapa yang langsung flashback ke sebelas tahun lalu kalau denger lagu waka waka dari pacarnya pique?. Entah kenapa lagu itu emang membekas banget dan ngingetin kita dengan banyak momen di piala dunia Afrika Selatan 2010. Terompet suporter khas afrika, lagu waka waka, pembawa acara RCTI, atau gurita tukang ramal hasil pertandingan yang membuat kalian selalu ingat sama pildun 2010?.


Kebanyakan orang emang bilang kalau piala dunia 2010 adalah piala dunia terbaik dan paling seru sampai saat ini. Tapi sadar nggak, kalau kebanyakan orang yang bilang begitu adalah orang orang yang sekarang umurnya 20 tahunan. Bapak atau bahkan kakek kita mungkin nggak sependapat sama judul ini. Mereka mungkin ngerasa kalau kontroversi tangan tuhan maradona di piala dunia 1986 atau skandal wasit yang "ngaco" di piala dunia 2002 adalah piala dunia yang paling seru bagi mereka. Semua generasi emang punya alasan piala dunia mana yang paling seru, tapi kali ini waktunya bocah bocah gen z membahas, kenapa 2010 jadi pildun terbaik menurut kita.


Yang pertama, tahun itu umur kita masih sepuluh tahunan, kita masih sibuk dengan urusan layangan yang putus, main becekan samping rumah atau nabung duit buat modif tamiya. Itu artinya, di usia itu kita masih belum punya banyak beban, masalah dan pikiran yang terlalu ribet buat kita hadapin. So, pildun 2010 jadi event yang paling kita tunggu dan ikutin selama satu bulan penuh tanpa ada banyak beban dan pikiran yang menghantui. Itu ngebuat fokus kita cuma tertuju ke RCTI setiap malam sampai subuh ditemenin camilan dari emak kita. Akhirnya momen keseruan di setiap pertandingan susah buat kita lupain dan akan terus teringat sampai kapanpun.


Yang kedua, 2010 adalah pildun terakhir dengan keseruan nobar yang real. tahun itu, TV masih jadi teman setia kita buat selalu ngikutin pertandingan yang ada. Tahun itu, jadi tahun terakhir pildun yang membuat keluarga, tetangga atau satpam shift malem buat ngumpul dan nonton bareng setiap pertandingan. belum ada "serangan brutal" dari gadget dengan live streamingnya yang ngebuat banyak orang jadi nonton pertandingan sendiri sambil pegang handphone di kamar. keseruan nonton bareng itulah yang makin tahun makin hilang dari tradisi menonton piala dunia. semakin tahun, makin banyak orang yang mulai susah ngerasain lagi momen nonton piala dunia bareng bapak dan ditemenin gorengan hangat penuh cinta dari mamak kita.


Dan yang terakhir, dapetin informasi dan berita seputar piala dunia tahun itu nggak semudah sekarang. Belum ada akun bola dengan sponsor judi online yang selalu update berita dan nyiarin live skor ala-ala. Belum banyak channel youtube yang nyiarin ilegal yang sewaktu waktu bisa di takedown dan belum ada podcast yang ngebahas eputar sepak bola dan piala dunia. Ditahun itu, kita masih harus nunggu kabar arena antv di jam 6 pagi atau stay tune di one stop football nya trans 7 setiap weekend, buat yang suka baca, tukang loper koran jadi orang yang paling ditunggu setiap pagi. Langkanya informasi dan update berita seputar piala dunia makin menambah atmosfer dan keseruan piala dunia tahun itu.


Hahhhh, itu tadi penjelasan ala-ala dari pengamat sepak bola abal - abal yang pingin ngerasain lagi keseruan dari setiap momen yang ada di pildun 2010. usia yang masih terlalu kecil mungkin bisa jadi alasan kenapa pildun 2006 dan 2004 nggak jadi piala dunia terbaik. Rasanya emang bakal sulit buat mengulang banyak kenangan di momen itu, ditambah pandemi yang bikin semuanya nggak menentu. semoga situasi bisa kembali normal dan yang paling penting, kita bisa ngerasain lagi momen momen seru di piala dunia 2010 kemarin.

Recent Posts

See All

Comments


Post: Blog2_Post

Subscribe Form

Thanks for submitting!

©2020 by campuraduk. Proudly created with Wix.com

bottom of page